Pagi baru yang dingin, dimana sudut pandang mata ini serentak akhirnya berubah teringat akan syarat untuk bisa terus melanjutkan di semester II.
PKL, “iya” hari inilah 3 huruf itu akan segera aku jalani dalam 1 bulan mendatang, gurau dalam hati saling bertanya,
”APA ? PKL.”
Pagi ini matahari nampaknya belum terbangun, mungkin masih pulas dengan tidurnya.
Hanya awan berserta 1 demi satu tetesan menguyur dalam menghias di pagi baru yang dingin ini.
Namun, semuanya tak menyurutkan apa yang hari ini telah terjadwal.
Semua persiapan sudah terpenuhi baik diri maupun untuk PKL nanti.
Jarum jam tepat berhenti di 06.00 WIB
“Ayo berangkat” sapaan hangat terlontar dari pembimbing hidupku selama ini.
Kurang lebih 15 menit di perjalanan, akhirnya sampailah aku di tempat tujuan,
“PERUSAHAAN WISMA ANGGARAI TURI” Kalimat sapaan itulah yang pertama kali aku baca dari jarak 1 meter dari tempat aku berdiri saat itu. Tempatnya bersih dan nyaman, dan nampaknya lingkungan disini tak sedikitpun rela terkotori dengan apapun.
Pagi itu aku di minta menunggu pada sebuah ruangan sempit yang entah berapa meter ukuranya, yang pasti hanya ada rentetan kursi tunggu di balut kokohnya tembok biru yang berdiri.
Suasana sepi menyelimuti saat itu, tak terdengar sedikitpun adanya komunikasi, yang ada hanya suara bisingan mesin motor & mobil yang berlalu- lalang serta sekelibat sekelompok pihak keamanaan yang tengah sibuk mempersiapkan keperluan tugasnya.
“Aduh”
Tak terasa hampir 1 jam aku duduk di kursi tunggu ini, dan aku rasa membuat kursi ini menjadi sedikit panas.
Pukul 07.30 WIB
Semakin membuat gundah perasaan, hati bertanya “apa hari ini aku akan bisa PKL ?”
Semakin pusing mata ini menyaksikan tontonan jarum jam yang tiada hentinya membuat perasaan tak menentu.
Tiba-tiba suara itu membangunkanku dari tontonanku tadi.
“Ayo, Bapak antar” Lontaran kalimat itu yang teryata ayahku bicara.
Tepat pukul 08.30 WIB
Barulah aku di antarkan kesalah satu tempat, yang nampaknya seperti sebuah rumah namun, cukup besar jika di katakan sebuah rumah. Namun setellah itu ayahku berkata jika “Itu kantornya, kamu akan PKL disana”
Di dalamnya aku merasa sangat nyaman, ya mungkin di tunjang dengan adanya penyejuk ruangan yang begitu banyak menghiasi setiap ruang kerja. Di sisi lain aku bisa melihat begitu banyak perlengkapan kerja yang sebelumnya hanya di ceritakan oleh guru-guruku di sekolah tanpa memperlihatkan bagaimana bentuknya, Kini ku tau sudah bentuk- bentuk dari setiap perlengkapan kerja itu, mulai dari yang besar hingga yang kecil-kecil sekalipun.
1/2 Jam asyik melihat - melihat pemandangan kantor, tibalah aku di perkenalkan oleh seseorang.
Perkenalan pertamaku dengan pembimbing PKL saat itu tak seburuk yang aku fikir.
Baik, sopan – santun, ramah, dan jika di lihat selalu disiplin dalam setiap tanggung jawabnya.
“Perkenalkan, saya Mauluddin atau biasa di panggil disini Pak Kiki, saya disini bekerja di bagian HRD dan sama sayalah kamu akan belajar banyak tentang tugas sekolah kamu itu” dengan bangganya dia menjelaskan beberapa peraturan agar aku terus bisa PKL Disana, dia juga berpesan agar aku harus bisa ber inisiatif dalam mencari tugas setiap harinya, semuanya dia katakan dengan penuh harapan supaya nilai terbaik yang akan aku dapatkan nanti. Diakhir perkenalan singkat itu dia menutupnya dengan tekanan”Jangan hanya nunggu di kasi, tapi coba minta”
Selepas itu juga dia pergi entas kemana meninggalkanku.
Selang beberapa menit.
Tiba- tiba ada seseorang yang minta bantuan katanya padaku.
“Dek”
Teryata pekerjaan inilah yang pertama menyapaku untuk bisa aku selesaikan, beberapa tumpukan surat seperti “SPL, ID, SPT, dan MEMO” yang entah dari sekian hari apa, belum di kerjakan, seseorang itu hanya berpesan untukku”tolong di arsip semua surat ininya” dan sedikit memberikan penjelasan bagaimana caranya.
Serentak saat itu juga tanganku mulai menjamah dan menyelesaikannya.
Kali ini tontonanku bukan tertuju pada jarum jam lagi, namun lebih kepada tanggung jawab yang di percayakan kepadaku beberapa menit yang lalu.
Hingga suara merdu adzan dzuhur menggema dan menghentikanku.
“Dek, istirahat dulu”
Seseorang itu datang lagi menghampiriku, di barengi uluran tangan yang seakan ingin memberikan sesuatu, ternyata terdapat sebuah KOIN hijau tua sedang di ujung uluran tangannya, yang entah apa gunanya aku tidak tau, namun setelah itu dia menjelaskan jika KOIN itu bisa kamu tukarkan untuk beberapa makanan di kantin.
Setelah beberapa menit terasa cukup untuk mengisi tenaga, dan menjalankan kewajiban, bergegas langkah kaki ini untuk bisa melanjutkan tanggung jawab yang tertunda tadi.
Hingga pada posisi pukul 02.15 WIB Akhirnya tangan capek ini selesai juga dalam bekerja.
Aku segera mengabari seseorang tadi jika pekerjaan itu sudah rampung aku selesaikan, terlintas sedikit senyum raut wajah seseorang itu melihat aku yang berhasil menyelesaikan tugas sebanyak itu dalam hari itu juga. Dia hanya sedikit bicara”Istirahat aja dulu ya” aku hanya menganguk dan bergegas pergi.
Diwaktu istirahatpun tak jarang ada saja sebagian orang yang minta akan bantuan diriku untuk membantu menyelesaikan tugasnya, seperti “fotocopy surat, mengankat telpon, menginput data, membeli perlengkapan kantor dan masih banyak lagi.
Hingga tak terasa berapa banyak aku membantu & mengerjakan tugas sampai pada akhirnya terdengar sebuah bell asing di telingaku di barengi sebuah kalimat “Di persilahkan bagi seluruh karyawan untuk pulang, karena jam kerja sudah habis”
Tak terasa waktu telah menginjak 04.00 WIB
Dan teryata itulah jam akhir PKL Ku hari ini.
Dihari berikutnya, ada hasrat ingin datang lebih buta, dimana yang aku tau suasana pasti akan jauh berbeda dari pertama aku datang sebelumnya.
05.30 WIB Serempet sedikit, aku sudah sampai di tempat tujuan.
Keadaan disana turun drastis dimana sebelumnya aku katakan jika lingkungan disana terlihat bersih dan nyaman, kini semua terlihat terbalik ketika dedaunan dan bungkus2 makanan yang berserakan menghiasi pagi saat itu, namun tak selang beberapa menit, keadaan yang memiriskan hati itu, terkikis sudah !
Terlihat sekelompok orang keluar dari sebuah ruangan menggunakan pakaian tak layaknya pekerja yang aku lihat sebelumnya, Pakaian yang lusuh akan keringat, debu dan entah apa lagi yang telah berani menghinggap di pakaian kerjanya itu, dengan sebuah alat kerja satu-satunya “paralon yang di ujung bawahnya terikat sebuah sapu lidi sedang" mereka dengan semangatnya membersihkan satu demi satu kotoran yang berserakan selama seharian kemarin. Semuanya terlihat saling bekerja sama tak ada salah satu yang meluangkan waktunya untuk bersantai sebelum semuanya bisa terselesaikan.
Inilah pelajaran lain yang aku belum tau dan dapatkan”pekerjaan itu akan terlihat lebih berharga bila kita bekerja sama dalam melakukannya” semuanya tergambar dalam profesi Kebersihan lingkungan saat itu dimana banyak orang menganggap jika pekerjaan ini sebelah mata namun banyak mata yang di buat nyaman dengan keadaan profesianya.
Semuanya ini terus berjalan hingga tiba hari terakhir PKL ku di sana, semuanya berjalan sangat luar biasa banyak pelajaran-pelajaran yang aku dapat baik dalam bidang kejuruanku maupun bidang-bidang yang belum aku tau.
Banyak poin-poin kerja dan sosialisai lingkungan yang aku dapat meski itu hanya sebatas tugas, namun dari tugas itulah aku mengerti arti kedisplinan, semangat kerja, kesabaran, ketelitian dan yang paling terpenting keterkuatan akan mental diri.
Serta, ini yang dapat aku katakan,
0 comments:
Post a Comment
Jika ada hal yang di tanyakan,
Silahkan tinggalkan Komentar di bawah