Perlahan-lahan surya bangkit mengangkat kehidupan ini
Sedikit demi sedikit burung gereja pun beranjak mencari suapan pertamanya
Ebun turut bergabung dalam menghidupkan banyaknya terpaan hati
Cerahnya bayangan sinar, membutakan banyaknya keindahan Bayangan halusinasiku
"Do, Re, Mi, Fa, So, La, Si, Do"
Senandungku mencari nama pujaanku
Bunga ini indah hidup tinggi sekali
Di balut banyaknya duri harga diri
Aku coba menjamahnya,
Tapi bukan untuk membunuhnya
Perlahan aku mencoba,
Berhati-hati aku berjalan mengapainya
Perjuangan itu seperti ini,
Berjalan diatas licinnya aspal
Mengunakan sepatu roda,
Namun,
Aku tak tau bagaimana cara memakainya
Debu-debu perjalanan ini, akan selalu ku kenang
Walau sedikit membuat diriku batuk di buatnya
Uhuk,,Uhuk,,
Dan
Walaupun sangat sulit untuk menjaganya
Secepat-cepatnya waktu,
Pasti tetap terasa bagaimana rasa menunggu
Walau aku tak tau
Pasti tuhan lebih tau
Dunia itu seperti gitar
Jika ada yang pandai memainkan & memilikinya
Namun terasa hambar ketika dunia ini tak bertuan
Aku menjadi takut
Takut karena bunga itu,
Bagaimana jika aku tak sampai menjamah & mengambilnya
Waktu yang lama di butuhkan semuanya
Tapi akhirnya aku bisa saja gagal memilikinya
Apa aku akan berdosa
Apa aku akan masuk neraka
Apa aku kan menjadi sedikit gila,
Gila mungkin iya
Gila akan cintamu
Namun sayang,
Jeritan suara hati tak terdengar oleh telinga
Harapan jiwa tak terlihat oleh mata
Karna sulitnya mulut untuk berkata
Jadi, biarkan hati yang bicara
Walau pelan,
Walau didalam,
Walau entah kapan terdengar
Tapi, ketahuilah jika hati yang bicara
Akan jauh lebih indah & bermakna
Karna mulut sudah terlalu bosan untuk bicara
Karna Lidah sudah terlalu lama mengolah kata
Jadi, Sepertilah kabel
Walaupun tak punya mulut
Dia pasti akan nyambung
Jika ia, di pasangkan dimana tempatnya
Seandainya bulan itu tampil di siang bolong
Mungkin Matahari akan sedikit mengurangi panasnya
Karena matahari tak mungkin tega
Membakar teman setianya
Sebesar apapun terjalnya perjalananku & perjalananmu
Aku hanya ingin kau tau 1 hal
Jangan sedikitpun,
Kamu meneteskan air duniamu
Bila hati kita ini tak bisa bersatu
Karna kita tau, jika tuhan lebih tau
Dunia mana yang lebih nyaman
Untuk kita singgahi
Karya : Muhammad Ariffajar
0 comments:
Post a Comment
Jika ada hal yang di tanyakan,
Silahkan tinggalkan Komentar di bawah